Rabu, 24 Mei 2017

BIODATAKU
Nama : Syahril
Nim : 2015.01.112
Semester : IV B
Ttl : Senuro, 18 April 1996
Alamat : Senuro Barat, Kec. Tg Batu. Kab.Ogan Ilir
Anak Ke : 1 dari 2 Bersaudara
Nama Kedua Orang Tua :
Ayah : Mustopah
Ibu : Nasida
No.Hp : 085838980628
KESAN SELAMA DI STITQI
            Selama saya kuliah di STITQI kesan yang tidak pernah bisa saya lupakan adalah di saat masa Ospek/Mastama. Pada masa Ospek ini hari demi hari saya lalui bersama teman-teman saya satu kelompok yang paling kompak, seru, dan kelompok kami menjadi Juara umum.
            Selain itu di Stitqi ini saya sangat senang karna di sini saya bisa belajar lebih dalam tentang ajaran agama islam baik itu bersipat akhirat maupun dunia, itu semua saya pelajari di Stitqi. Dan di Stitqi juga, saya bertemu dengan teman-teman yang berasal dari berbagai daerah, di sini kami semua berkumpul untuk belajar bersama-sama mendalami dan mengetahui ajaran-ajaran agama islam. Kami bangga bisa menjadi mahasiswa Stitqi.
HARAPAN UNTUK  STITQI KE DEPANNYA
            Harapan saya untuk Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Qur’an Al-Ittifaqiah ke depan semoga STITQi dapat lebih maju dan lebih baik lagi dari sebelumnya. Mahasiswa dan mahasiswanya bertambah lebih banyak lagi agar STITQI bisa menjadi kampus yang ternama di Indonesia atau di dunia sekalipun. Kemudian semoga STITQI akan memberbanyak jurusan tidak hanya satu atau dua jurusan saja yang di tambah bisa lebih dari itu. Jadi semua orang yang ingin kuliah akan tertarik dengan kampus STITQI.
            Lalu ruangannya di beri AC agar mahasiswa dan masiswi serta dosennya tidak kepanasan lagi di saat sedang berjalannya proses pembelajaran. Dan harapan saya juga semoga dosen-dosen disini dapat memberikan materi dengan jelas dan mudah dimengerti, sarana dan pra sarananya semakin baik dan lengkap.

OPINI TENTANG MARAKNYA “HOAX” DI DUNIA MAYA
Menurut Saya Hoax adalah Suatu pemberitaan palsu atau pemberitahuan yang tidak jelas sumbernya dan biadanya isinya tidak benar. Hoax merupakan suatu usaha untuk menipu pembaca untuk mempercayai sesuatu tujuan tertentu, padahal yang membuat berita palsu tersebut mengetahui bahwa berita tersebut adalah palsu. biasanya digunakan dalam internet seperti di blog, e-mail, tweeter, facebook, di forum dan lain-lain.
Contoh pemberitaan palsu yang paling umum salah satunya yaitu mengklaim sesuatu kejadian atau barang dengan suatu sebutan yang berbeda dengan kejadian atau barang yang sebenarnya.


Contoh lain tentang Hoax :
Kabar Hoax Soal Obat Kanker Bikin Penderitanya Tambah Parah

Banyaknya kabar yang beredar terkait obat atau cara alternatif penyembuhan kanker – yang belum tentu jelas kebenarannya – ternyata turut menjadi pemicu tingginya jumlah penderita penyakit itu di dunia. Kasus kanker di Indonesia menjadi menempati urutan ketiga setelah penyakit jantung dan ginjal.
Jenis-jenis kanker di Indonesia memang cukup beragam dan berbeda di tiap gender maupun usia. Sayangnya, informasi terkait kanker sendiri, masih sangat beragam karena banyaknya kabar yang tidak disertai bukti ilmiah.
"Banyak informasi terkait obat-obat tradisional yang dikatakan dapat mengobati kanker, tapi belum ada bukti ilmiahnya. Orang Indonesia masih mempercayai hal ini, yang diyakininya sebagai pengobatan alternatif," ujar Wakil Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN), Dr. dr. Sonar Soni, Sp.B (K) Onk, dalam pertemuan memperingati Hari Kanker Sedunia, di Kementrian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu 1 Februari 2017.
Menurut Sonar, banyak masyarakat Indonesia yang masih menaruh harapan pada pengobatan komplementer tanpa disertai pengobatan medis. Padahal, pemikiran dan asumsi tersebut cenderung keliru dan bahkan berdampak buruk.
"Banyak yang akhirnya terlambat dideteksi karena lebih percaya hoax-hoax yang beredar mengenai obat penyembuh kanker. Akibatnya kasus kankernya menjadi lebih sulit disembuhkan karena sudah di stadium akhir," jelasnya.

Untuk itu, Sonar menuturkan agar masyarakat bisa lebih jeli dalam melakukan pengobatan. Sebab, terlambat dideteksi, harus dibayar mahal dari segi keuangan dan kesehatan. “Biaya perorang pada kasus kanker itu, paling tinggi dibanding penyakit lainnya. Maka dari itu, jangan sampai terlambat mendeteksi hanya karena lebih percaya pengobatan lain yang belum tentu benar”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar