BIODATAKU
Nama
: Syahril
Nim
: 2015.01.112
Semester
: IV B
Ttl
: Senuro, 18 April 1996
Alamat
: Senuro Barat, Kec. Tg Batu. Kab.Ogan Ilir
Anak
Ke : 1 dari 2 Bersaudara
Nama
Kedua Orang Tua :
Ayah
: Mustopah
Ibu
: Nasida
No.Hp
: 085838980628
KESAN SELAMA DI STITQI
Selama saya kuliah di STITQI kesan yang tidak pernah bisa saya
lupakan adalah di saat masa Ospek/Mastama. Pada masa Ospek ini hari demi hari
saya lalui bersama teman-teman saya satu kelompok yang paling kompak, seru, dan
kelompok kami menjadi Juara umum.
Selain itu di
Stitqi ini saya sangat senang karna di sini saya bisa belajar lebih dalam
tentang ajaran agama islam baik itu bersipat akhirat maupun dunia, itu semua
saya pelajari di Stitqi. Dan di Stitqi juga, saya bertemu dengan teman-teman
yang berasal dari berbagai daerah, di sini kami semua berkumpul untuk belajar
bersama-sama mendalami dan mengetahui ajaran-ajaran agama islam. Kami bangga
bisa menjadi mahasiswa Stitqi.
HARAPAN UNTUK STITQI KE
DEPANNYA
Harapan saya untuk Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Qur’an
Al-Ittifaqiah ke depan semoga STITQi dapat lebih maju dan lebih baik lagi dari
sebelumnya. Mahasiswa dan mahasiswanya bertambah lebih banyak lagi agar STITQI
bisa menjadi kampus yang ternama di Indonesia atau di dunia sekalipun. Kemudian
semoga STITQI akan memberbanyak jurusan tidak hanya satu atau dua jurusan saja
yang di tambah bisa lebih dari itu. Jadi semua orang yang ingin kuliah akan
tertarik dengan kampus STITQI.
Lalu ruangannya di
beri AC agar mahasiswa dan masiswi serta dosennya tidak kepanasan lagi di saat
sedang berjalannya proses pembelajaran. Dan harapan saya juga semoga
dosen-dosen disini dapat memberikan materi dengan jelas dan mudah dimengerti,
sarana dan pra sarananya semakin baik dan lengkap.
OPINI TENTANG MARAKNYA “HOAX” DI DUNIA MAYA
Menurut
Saya Hoax adalah Suatu pemberitaan palsu atau pemberitahuan yang tidak jelas
sumbernya dan biadanya isinya tidak benar. Hoax merupakan suatu usaha untuk
menipu pembaca untuk mempercayai sesuatu tujuan tertentu, padahal yang membuat
berita palsu tersebut mengetahui bahwa berita tersebut adalah palsu. biasanya
digunakan dalam internet seperti di blog, e-mail, tweeter, facebook, di forum
dan lain-lain.
Contoh
pemberitaan palsu yang paling umum salah satunya yaitu mengklaim sesuatu kejadian
atau barang dengan suatu sebutan yang berbeda dengan kejadian atau barang yang
sebenarnya.
Contoh
lain tentang Hoax :
Kabar Hoax Soal Obat Kanker Bikin Penderitanya Tambah
Parah
Banyaknya
kabar yang beredar terkait obat atau cara alternatif penyembuhan kanker – yang
belum tentu jelas kebenarannya – ternyata turut menjadi pemicu tingginya jumlah
penderita penyakit itu di dunia. Kasus kanker di Indonesia menjadi menempati
urutan ketiga setelah penyakit jantung dan ginjal.
Jenis-jenis
kanker di Indonesia memang cukup beragam dan berbeda di tiap gender maupun
usia. Sayangnya, informasi terkait kanker sendiri, masih sangat beragam karena
banyaknya kabar yang tidak disertai bukti ilmiah.
"Banyak
informasi terkait obat-obat tradisional yang dikatakan dapat mengobati kanker,
tapi belum ada bukti ilmiahnya. Orang Indonesia masih mempercayai hal ini, yang
diyakininya sebagai pengobatan alternatif," ujar Wakil Ketua Komite
Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN), Dr. dr. Sonar Soni, Sp.B (K) Onk, dalam
pertemuan memperingati Hari Kanker Sedunia, di Kementrian Kesehatan RI,
Jakarta, Rabu 1 Februari 2017.
Menurut
Sonar, banyak masyarakat Indonesia yang masih menaruh harapan pada pengobatan
komplementer tanpa disertai pengobatan medis. Padahal, pemikiran dan asumsi
tersebut cenderung keliru dan bahkan berdampak buruk.
"Banyak
yang akhirnya terlambat dideteksi karena lebih percaya hoax-hoax yang beredar
mengenai obat penyembuh kanker. Akibatnya kasus kankernya menjadi lebih sulit
disembuhkan karena sudah di stadium akhir," jelasnya.
Untuk
itu, Sonar menuturkan agar masyarakat bisa lebih jeli dalam melakukan
pengobatan. Sebab, terlambat dideteksi, harus dibayar mahal dari segi keuangan
dan kesehatan. “Biaya perorang pada kasus kanker itu, paling tinggi dibanding penyakit
lainnya. Maka dari itu, jangan sampai terlambat mendeteksi hanya karena lebih
percaya pengobatan lain yang belum tentu benar”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar